Ganti Judul dan ALt sendiri

Menemukan Reader Persona dan Berkenalan dengan Junkeisea-ers

Semangat pagi Junkeisea-ers. Materi coaching kali ini adalah menentukan Reader Persona. Mbak Marita menyampaikan, sebenernya materi ini itu biasa dipakai untuk perusahaan perusahaan strart-up. Kubaca-baca lebih lanjut, reader persona erat kaitannya dengan menentukan audiens/pembaca setia blog. Lebih jauh lagi mungkin gimana sih kita menentukan target pembaca dari tulisan kita? 

Nah, kali ini, aku akan menentukan  Reader Persona blogku secara kecil-kecilan, meskipun kuakui tidak terlalu dalam. Sebenarnya, lebih dalam lagi bisa menggunakan Google Analytics. Namun, maklum sekali untuk blogku kali ini belum dipasangin ke GA, jadinya ya, seadanya dulu dari Statistik, hehe. Seperti apa reader persona dari Junkeisea-Grow Blog? Aku menyebutnya sebagai "Junkeisea-ers"

Junkeisea-ers Reader Pesona

 

Pentingnya Mengenal Reader Persona

Ibarat berjualan, blog kita seperti toko. Agar bisa menjual lebih banyak, kita harus tahu lebih spesifik, siapa sih yang suka beli? Hal ini akan berpengaruh pada semuanya. Penentuan tema, penggunaan bahasa, menu-menu yang ditampilkan, penentuan judul, dan postingan setiap harinya.

Ada sebuah quote dari Adam Connell, "If you have clear personas mind, the level of specificity will run right throught the entire article."

"If you have clear personas mind, the level of specificity will run right throught the entire article."

Artinya, semakin kita memperjelas visualisasi dari persona blog kita, maka akan mudah menuliskan artikel secara menyeluruh. PR banget sih ya, dalam rangka mengenal reader persona dari tulisan kita. Apalagi kalau tulisannya cenderung baru, dan belum banyak yang bisa digali. Mungkin, butuh waktu beberapa bulan untuk dapat menyelami sebenarnya siapa sih reader persona kita.

Statistik Junkeisea-ers

Duh, sebenernya kalau mau cerita ini aku agak malu. Blog ini cenderung baru. Aku belum terlalu banyak membagikan postingan kepada teman-teman. Dengan 3.000-an viewers, berapa persennya mungkin aku sendiri yang baca, hehe. Sementara, 3 tahun terakhir Junkeisea-ers ini berasal dari teman-teman senasib seperjuangan yang juga berkomunitas dalam menulis. Jadi rasanya masih agak ngawang-ngawang, siapa sebenernya sosok Junkeisea-ers ini?

Postingan yang paling banyak dikunjungi?

Karena blog ini baru, aku menyimpulkan postingan yang paling banyak yang dikunjungi juga merupakan postingan hasil ikutan komunitas menulis. 

Junkeisea-ers Reader Pesona


Berkenalan Dengan Junkeisea-ers

Kenapa disebut Junkeisea-ers? Menurutku agar lebih unik aja dan gampang diingat. Nama blogku Junkeisea, dan aku menyebutkan persona pembaca sebagai Junkeisea-ers, mereka-mereka yang setia membaca dan mengikuti postinganku. Nama panggilannya biar mirip-mirip The Cupuers-nya Mbak Marita.. *Eh. Sebenarnya, sosok seperti apakah Junkeisea-ers?

Usia dan Domisili Junkeisea-ers

Aku tidak mematok Junkeisea-ers dari generasi sekian dan sekian. Meskipun aku sendiri gen-Y, aku rasa mereka ini bisa dari Gen-X dan Gen-Y, serta sebagaian centennials. Dengan jangkauan yang beragam ini, membuat postingan blogku enggak terlalu spesifik dengan bahasa tertentu. Enggak terlalu kaku, tapi ya biasa-biasa aja.

Junkeisea-ers tinggal dimana? Aku enggak membatasi dia tinggal dimana. Bisa seluruh Indonesia. Dengan internet, semua bisa menjangkau. Hanya saja, kalau blogku berbahasa Indonesia, mungkin kebanyakan ya circle dalam dunia nyata yang kebanyakan di Jakarta, Bandung, Bintaro, dan Semarang, serta Jogja.

Bagaiamana Karakter dan Perawakan Junkeisea-ers?

Junkeisea-ers ini adalah seorang wanita yang masuk gen-Y. Ia lahir di tahun 1980-an. Dari usia sudah masuk kepala 3, tapi jiwanya masih muda. Ia bersemangat untuk menimba ilmu sana-sini, meskipun dalam kehidupan nyata dia sudah punya segudang kesibukan. Ikut zoom malam-malam, sambil momong anak, nulis setoran tengah malam, sudah jadi kebiasaannya.

Cara berpakaiannya juga biasa-biasa saja, tidak terlalu nyentrik tapi rapi. Dengan balutan jilbab yang anggun menutup auratnya, ditambah dengan make-up sederhana yang membuktikan dia wanita dewasa dan minimalis. Penghasilannya tidak terlalu tinggi, tapi juga cukup untuk dirinya sendiri dan membantu keluarganya. Dari penghasilannya pun cukup untuknya mengikuti kelas menulis online yang diadakan beberapa komunitas.

Bagaimana Junkeisea-ers bisa berkunjung di blogku?

Setelah aku ngecek statistik, kebanyakan pengunjungku berasal dari instagram. Junkeisea-ers ini memang berkenalan dengan blogku lantaran sama-sama dalam komunitas menulis. Beberapa kenal di dunia nyata, dan beberapa teman dunia maya yang sering berinteraksi. Memang bisa ditebak sih, Junkeisea-ers ini masih dalam lingkup circle yang sempit, belum go public hehehe.

Menyusun Peta Emphaty

Tahapan selanjutnya setelah menentukan Reader Persona, yaitu masuk ke tahapan menyusun Peta Emphaty. Peta Emphaty ini terdiri dari beberapa tahap, tapi kali ini aku ringkas jadi 3 tahap aja, yaitu think and feel, see, say and do, dan hear, yang kesemuanya merupakan karakteristik yang terdapat dalam kepribadian Reader Persona.

1. Think and Feel

Junkeisea-ers bermimpi untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, dari hari ke hari. Ia sesekali mengalami masalah dengan emosinya, berasa marah, frustasi, dan badmood. Sesekali ingin merenung dan menyelami dengan apa yang terjadi pada kehidupannya.

2. See, say and do


Junkeisea-ers ini berada dalam lingkungan kerja yang nyaman, meskipun tak dipungkiri terkadang stress, tekanan, dan kesabaran menghampirinya. Ia pandai mengatur waktu, membagikan waktunya dengan keluarga dan pekerjaan. Selain bekerja ia juga mengikuti aktif dalam beberapa komunitas kepenulisan di luar pekerjaannya.

3. Hear


Sebagai orang berasal dari gen-x dan gen-y, Junkesei-ers mendapatkan informasi yang tak kalah cepat dengan para centennials. Laptop, handphone, dan tv, menjadikannya sarana mendapatkan informasi. Dari hasil statistik, menunjukan jika beberapa junkeisea-ers menggunakan kebanyakan menggunakan google untuk mengakses blog ini.

Harapan untuk Para Junkeisea-ers

Aku tidak berharap Junkeisea-ers ini adalah fans. Karena aku bukanlah idol. Aku hanya berharap mereka dapat mengambil manfaat dari blogku ini. Impianku adalah, Junkeisea-ers ini memiliki kedewasaaan dalam bersikap, emosi yang stabil, tumbuh menjadi pribadi yang terbaik dari versi dirinya. Dengan Junkeisea, menjadi teman perjalanannya. Dengan junkeisea, mereka bertumbuh bersama.

Lalu, apa upayaku untuk mempertahankan pembaca? Aku harus berkenalan lebih jauh lagi dengan Junkeisea-ers, agar postinganku tepat sasaran. Doakan agar aku bisa secepat mungkin pasang GA yak, teman2 Junkeisea-ers!

4 comments

  1. hingga detik ini saya masih bertanya-tanya dibalik makna junkeisea kak...hehe

    ReplyDelete
  2. Kak, namanya unik banget "Junkeisea-ers", unik dan mudah diingat... sukses ya kak, semoga "Junkeisea-ers" semakin berkembang dengan persona readernya semakin banyak dan luas...

    ReplyDelete