Ganti Judul dan ALt sendiri

Personal Branding sebagai Bloger, Ingin Dikenal Sebagai Apa?

Semangat Pagi, Junkeisea-ers. Personal Branding, sebenarnya apa sih itu? Kenapa kita harus membranding diri sendiri? Sebenarnya kita ingin dikenal sebagai apa? Merupakan serangkaian pertanyaan yang akan muncul di benak kalau ngomongin tentang personal branding. Personal branding, sesuatu yang penting dilakukan oleh penulis, agar tulisannya lebih berdampak dan bermanfaat bagi orang lain, tidak sebatas untuk penulisnya saja.

Personal Branding, bagaimana cara kita memperkenalkan kita kepada publik. Menurut Mbak Marita, personal branding itu lebih kepada bagaimana seseorang mengembangkan dan memaksimalkan potensi dirinya, perilaku, nilai unggul, apa yang ingin dilakukan dan ingin dicapai dalam dirinya.

junkeisea-personal branding



Blog sendiri sampai saat ini masih digadang sesuatu yang bagus, untuk seorang content writer. Blog merupakan media personal, yang spesifik, memiliki ciri khas khusus penulis dan tidak terlalu terikat dengan kaidah penulisan tertentu. Bonusnya, ia bisa menjadi bagian dari papan portofolio yang bisa ditampilkan kepada pembaca.

Personal Branding sebagai Bloger, Ingin Dikenal Sebagai Apa?

Pertanyaan yang muncul berikutnya, wahai Junkeisea, kamu ingin dikenal sebagai siapa? Perkenalan yang cukup singkat sebenarnya bisa diakses di halaman " About Me" dalam blog ini. Aku, sebenarnya masih emnganggapmu sebagai starter dalam dunia kepenulisan ini. Tapi, kalau aku punya cita-cita, ada beberapa harapan, aku ingin dikenal sebagai apa?

1. Working Mom Blogger yang menyukai self development

Tak bisa dipungkiri, ibu yang bekerja formal adalah titel yang saat ini disandang. Sebagai ibu bekerja yang harus menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dan rumah tangga, maka blog sebagai salah satu media tempat menyalurkan unek unek di hati.

Hal lain terbrersit adalah, tentang pengembangan diri terkait dengan pekerjaan maupun diri kita sebagai muslimah, ibu, dan wanita.

2. Ibu yang hobi memasak

Selain ingin dikenal sebagai working mom, aku juga ingin dikenal sebagai working mom yang hobi memasak jua. Mungkin resep-resepbyang dibagikan masih sekedar recook, repost, tapi semoga dapat bermanfaat.

3. Manusia biasa yang suka refleksi dan kesehatan jiwa

Selain kedua hal di atas, yang ketiga adalah ingin dikenal sebagai manusia biasa yang suka berefleksikan diri sendiri, sebagai pasukan melankolis.

junkeisea-personal branding

Komponen Mencapai Personal Branding

Personal branding, seperti disampaikan oleh William Arunda, “Personal Branding is not about you. It is about putting your stamp on the value you deliver to others.”. Ya. Untuk bisa personal branding, memang kita harus memiliki setidaknya value, skill, dan behaviour.

1. Value

Value semacam nilai apa yang kita telah miliki, kita ikuti, dan kita terapkan dalam kepenulisan kita. Mungkin kita bisa cek kembali, sejauh ini, tulisan tulisan apa sih sebenarnya yang kita buat? Nilai-nilai apa yang terkandung didalamnya.

2. Skill

Berbeda dengan value, skill lebih condong kepada kemampuan teknis seseorang terkait kepenulisan, merangkai kata, memberikan genre dalam tulisannya. Seberapa jauh ia bisa mempengaruhi pembaca lewat kata-kata.

3. Behaviour

Sedangkan behaviour, merupakan perilaku atau tindakan, bukti nyata yang telah dilakukan dalam personal branding.

Selain ketiga komponen dimaksud, dalam membentuk personal branding ini ada 3 komponen pendukung yang juga tidak kalah pentingnya. Pertama appearance atau penampilan yang merupakan representasi diri kita. Selanjutnya adalah uniqueness, atau keunikan yang ada dalam diri kita yang mungkin tidak sama dengan orang lain. Dan terakhir adalah authentic. Ya, komponen terakhir ini memegang peranan penting, karena dalam personal branding, hal yang otentik dan memang sengaja dibuat akan menjadi sangat berbeda hasil akhirnya.

junkeisea-personal branding

Perjalanan Membangun Personal Branding Sebagai Blogger

Memutuskan menjadi seorang penulis blog, atau bloger memang bukan hal yang semata-mata muncul karena ikut-ikutan. Meskipun, tak dipungkiri ikut ngeblog karena memang terpengaruh orang-orang yang lebih dulu sukses. Tetapi, hasrat dalam diri untuk mencoba konsisten menulis dan menuangkan isi pikiran ini terus mendorong untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari kebiasaan beberapa tahun terakhir.

Sebuah pembicaraanku siang ini dengan sesorang, yang akhirnya menemukan passion sebagai fotografer ketika berumur SMP, dan kini mencapai usia 21. Tetap konsisten memegang kamera dan merasa hidupnya sangat dekat dengannya. Maka aku mengucapkan selamat kepadanya, betapa menjadi kebahagiaan tersendiri bagi anak muda, menemukan passion dalam usia yang tepat.

Hati kecil ini kemudian bertanya-tanya, sudahkah kamu menemukan passionmu? Menulis memang menjadi kegiatan keseharianku sepuluh tahun terakhir, tetapi menulis blog mungkin baru 3 tahunan terakhir.

Aku tidak malu untuk mengatakan, bahwa kini aku menjadi seorang bloger. Memiliki blog di wordpress dan blogspot dan berusaha membesarkan keduanya, tengah menjadi sesuatu yang asyik untuk dtekuni, diluar keseharianku menjadi working mom, ibu dan istri. Tentu saja, dengan ijin dari suami dan keluarga, maka aku berusaha untuk terus melangkah dan bertumbuh.

Ditambah lagi dengan materi dari Mbak Marita, bahwa salah satu kunci menuju kesuksesan menjadi bloger adalah konsisten menulis. Menulis, menulis, dan menulis. Optimalsi media sosial menjadi sesuatu yang penting. Terus menulis, share, dan kemudian evaluasi, seberapa banyak tulisan kita berdampak? Seberapa banyak follower kita bertambah? 

Maka, sejatinya menjadi bloger tidak berhenti di satu titik. Sebagai bloger pemula, perjalanan masih sangat panjang. Menulis sepanjang hayat, belajar sampai akhir hayat. Dan kembali lagi, menulis tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga berharap tulisan ini bermanfaat untuk orang lain, meskipun hanya sedikit.

kartunama-bloger-junkeisea

KESIMPULAN

Personal branding menjadi penting bagi seorang penulis. Untuk mencapai personal branding maka penulis harus memiliki beberapa komponen, setidaknya adalah 3 komponen utama dan 3 komponen pendukung. Selain itu, konsisten menulis dan optimasi media sosial adalah cara agar bloger membentuk personal brandingnya.


4 comments

  1. Semangat menulis,menulis dan terus menulis

    ReplyDelete
  2. semangat personal brandingnya mom..
    ditunggu resep-resep masakannya.hehe

    ReplyDelete
  3. Semangat kakakku untuk mem-branding diri di dunia blogger. Pdhal dunia nyata udah sibuk banget tapi masih bisa meluangkan waktu untuk ikut aneka kegiatan online, salut aku

    ReplyDelete