Ganti Judul dan ALt sendiri

Istighfar, Bukan Sekedar Nyebut


    "Hayo istighfar dulu,", ucap seseorang kepada orang lain yang kelihatan mukanya sedang memerah marah. Nasihat untuk beristighfar ini sering sekali kita dengar apabila kita berhadapan dengan hal yang tidak seharusnya kita lakukan. Atau ketika melihat orang lain yang tidak seharusnya melakukan hal itu. Spontan. Refleks. Istighfar yang memiliki makna pengampunan ini, sering disempitartikan menjadi sekadar "ucapan".

    Apakah istighfar hanya sebatas itu? Jika kita buka Al-Qur'an surat ke 199, disebutkan bahwa "Wastaghfirullaah, innallaha ghafuururrahiim.. ", yang artinya "Dan mohon ampunlah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Ibnu Katsir telah menuliskan dalam bukunya yang berjudul "Tafsir Ibnu Katsir, bahwasannya Allah SWT seringkali memerintahkan untuk berdzikir (mengingat-Nya) setelah selesai menunaikan ibadah. Maka tak heran, selepas shalat kita telah diajari untuk melazimkann istighfar selepas shalat. Sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah SAW senantiasa ber-istighfar atau memohon ampun kepada Allah sebanyak tiga kali. Kemudian dilanjutkan dengan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil.

    Dalam perkembangan jaman sekarang, dimana kesehatan jiwa sedang menjadi concern, banyak rujukan tentang teori mindfullness menyarankan untuk melakukan meditasi beberapa menit sebelum tidur. Saya sendiri, bukan sepenuhnya penganut teori meditasi ini. Tetapi, pernah suatu ketika guru spiritual saya mengatakan bahwa, ambil yang baiknya, dan tinggalkan yang buruk. Maka, saya berusaha untuk mengambil prinsip ketenangan itu untuk mendapatkan ketenangan jiwa dengan mengisinya dari syariat. Dan melazimkan istighfar, bisa menjadi salah satu pilihan untuk mendapatkan ketenangan jiwa.

    Saya jadi teringat dulu sekali beberapa bulan setelah pernikahan. Kurang lebih 5 (lima) bulan, sempat mengalami masa-masa dimana sering menjadi pertanyaan orang. Dan sudah tau lah, apa yang akan ditanyakan oleh orang itu. Kemudian, saya pun teringat bahwa salah satu fadhilah istighfar itu adalah melapangkan rezeki. Walhasil, dengan penuh kepasrahan dan doa, Allah mengabulkan permintaan saya. Kenangan itupun masih melekat sampai sekarang. Maka tak jarang, saya memberikan saran kepada mereka yang belum mendapatkan rejeki baik, dengan memperbanyak istighfar.

    Maka dari itu, mengingat istighfar bukan hanya meminta ampunan kepada Allah SWT, tetapi juga melapangkan rejeki, ada baiknya kita melazimkan istighfar. Kapanpun. Bukan hanya membaca, tetapi juga memaknai artinya. Bukan hanya "nyebut", tapi semata-mata bentuk dzikir bagi diri untuk mendekatkan diri kepada-Nya. 


2 comments

  1. Jika istighfar hanya nyebut, memang tidak akan berdampak apapun ke kita juga...

    ReplyDelete