Ganti Judul dan ALt sendiri

Langkah Personal Branding Untuk Memulai Baker Preneur


      Berbicara mengenai personal branding, sepertinya sekarang sudah istilah yang kita kenal menyebar di masyarakat. Era digitalisasi yang dipercaya memberikan lapangan pekerjaan bagi cukup banyak orang, membuat teknik personal branding menjadi salah satu hal yang harus dilewati oleh para influencer.

    Dunia kepenulisan juga saat ini menjadi salah satu hal yang dinikmati. Selain bermanfaat menyebarkan pengetahuan, ada banyak hal yang dicari dengan menulis.

    Beberapa influencer yang saya ketahui memiliki perkembangan yang pesat adalah Tintin Rayner. Pad awalnya, Tintin Rayner rajin melakukan posting di Cookpad. Lambat laun, followersnya sudah cukup banyak, dan resepnya banyak direcook oleh orang-orang. Setelah itupun ia mulai merambah dunia instagram. Melalui instagramnya, Tintin Rayner memposting proses baking sampai dengan hasil bakingnya. Baru kemudian setelah cukup sukses, Tintin Rayner berhasil membukukan resep bukunya.

    Selain Tintin Rayner, di beberapa dunia perbakingan, saya mengenal Xanderskitchen, FridaJoin Coffee, Bunda Nina Kitchen, Isna Susanto, dan Just Try and Taste. Salah satu dari beberapa influencer yang saya kagumi dan memiliki keunikan tersendiri adalah Just Try and Taste yang ditulis oleh Endang Indriani. Berbeda dengan yang lainnya, Ibu Endang Indriani menuliskan resep-resepnya melalui website pribadinya. Tak jarang, saya merecook dan sukses dnegan resep yang ditulis oleh Ibu Indriani tersebut.

    Optimasi media sosial memang menjadi kekuatan tersendiri untuk orang-orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan dari sana. Tidak hanya dunia bisnis, bahkan dunia perakntoran pun saat ini sudah mulai merambah dunia ini. Beberapa kantor yang saya kenal juga mulai melakukan optimasi instagram, youtube sebagai salah satu media komunikasi dengan stakeholder.

    Nah, untuk para ibu rumah tangga yang sehari-harinya berada di rumah atau ibu yang bekerja yang menginginkan usaha sampingan, profesi writerprenur bisa menjadi salah satu piluhan yang meyakinkan.  Semua memang tergantung dari bakat dan minat. Namun, apabila bakat dan minat akan terus diasah dengan hard work, saya yakin hal itu akan menjanjikan. Untuk memulainya, kita hanya perlu melakukan beberapa langkah sbb:

Pertama,

Jadikan aktivitas writerprenur menjadi aktivitas yang menyenagnkan. Jika kita sudah menyukai sesuatu, maka kita tidak akan memiliki beban untuk melakukannya. Kita akan merasa senang saat menulis, mau 200 kata, 500 kata, tidak menjadi masalah. Dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, akan menimbulkan hormon endorfin. Jadikan aktivitas menulis ini bagian dari rutinitas kita sehari-hari. Kalau saya sendiri, biasanya menyisihkan waktu malam selama 40-60 menit sudah cukup.

Kedua, tinjau kembali apakah tulisan kita itu memberikan manfaat untuk orang lain atau tidak

Setelah menulis, ada baiknya kita meninjau kembali apakah tulisan-tulisan itu disukai oleh orang atau tidak, mendapatkan manfaat atau tidak. Memang ada istilah, setiap penulis akan menemukan pembacanya tersendiri, tetapi meninjau lagi manfaat dari diri kita sendiri juga ada kebaikannya. Misalnya kita menulis tentang resep-resep masakan. Nah, kita tinjau lagi, apakah benar resepnya dengan ukuran tersebut, apakah benar teknik yang digunakan untuk memasak itu?

Ketiga, perbanyak aktivitas yang mendukung tema writerprenur yang kita miliki.

Saya sendiri termasuk orang yang menyukai hal-hal yang berbau tentanng masakan, meskipun itu bertolak dengan pekerjaan rutin saya. Nah, untuk mendukung kemampuan menulis resep, ada baiknya kita membaca banyak resep, mencobanya, trial an errorr maka kita akan mengetahui berdasarkan praktek. Dari situlah kita berbagi 

Keempat, menciptakan engagement

Ketika kita memutuskan untuk menjadi writerpreneur, yang lebih spesifik mengenai dunia masak-memasak atau perbakingan, maka kita harus menentukan siapakah audience kita. Apakah itu ibu rumah tangga, working mom yang ingin mengetahui hal yang sama, atau anak-anak muda yang fresh graduated lulus kuliah? Kita harus menentukan segment ini terlebih dahulu sebelum kemudian kita bisa memperkuat branding sambil menyiapkan "apa yang mereka cari" dalam media sosial kita.

Menurut pendapat saya pribadi, keempat langkah tersebut akan dapat memacu personal branding kita sesuai dengan bidang yang kita inginkan. Salah satu hal yang selalu saya ingat adalah, sebelum kita membagi sesuatu, pastikanlah kita telah melakukannya. Sebelum kita membagi resep-resep, pastikan terlebih dahulu kita telah mencobanya. Maka, setelah itu kata-kata yang kita tuliskan dapat berbicara. Semoga bermanfaat ya, teman-teman.

Post a Comment