Ganti Judul dan ALt sendiri

Membeli Sepatu Di Toko Kecil

 

Di masa pandemi seperti sekarang ini, bisa dibilang cari kerja itu susah. Mau jualan, belum tentu laku. Mau memulai bisnis makanan, bisa kita lihat yang sudah adapun menggelar banyak sale. Hanya orang-orang tertentu yang masih bisa bertahan sekarang.

Praktek berdagang yang dulunya offline, kini sudah merambah dunia online. Berkat beberapa e-commerce, orang yang tidak memiliki toko sama sekali bisa menjual barang dagangannya. Dan akhirnya, yang tertinggal adalah mereka yang tidak melek IT.

Lamanya pandemi, dan semakin canggihnya dunia digital, membuat toko-toko kecil di ujung desa tidak laku. Hari ini, saya dan anak menyengaja menyari sepatu, di sebuah toko yang tidak terkenal. Bukan sport station, bukan pula gerak toko terkenal. Bahkan sama sekali tidak ke mall. Kami nggak mau. Kami memang sengaja ingin membeli di toko kecil. Sebagaimana apa yang digadang-gadangkan oleh influencer di medsos, support small business.

Ketika memasuki toko sepatu itu, hampir sebagian besar barang display di depannya sudah usang. Debu menempel dimana-mana. Barang-barang yang dijual seakan-akan seperti barang diskon pun, tertutup oleh plastik untuk mencegah lebih banyak debu mampir dari jalan.

Kamipun mulai mencari sepatu yang kelihatan masih bagus. Mata kami menjelajah dari atas ke bawah. Mau nyari merk seperti Bata, Carvil, maka tidak banyak. Apalagi Nike, Adidas, Wakai, hanya beberapa yang tidak terjamin keasliannya. Ya, kami maklum sih, Bapak penjualnya ini sudah tua. Saya curiga, tak banyak pembeli berminat berkunjung di toko ini.

Setelah memilih beberapa buah sepatu yang masih bagus, saya menanyakan berapa totalnya. Ya Allah ternyata, dua ratus empat puluh lima ribu rupiah, sudah dapat 2 pcs sepatu anak dan 1 pcs sandal dewasa. Coba kalau  dengan uang segitu beli di mall, satu sepatu tak akan cukup untuk membelinya. 

Ya. Membudayakan membeli di toko kecil, memang sebaiknya menjadi salah satu pilihan kita untuk membantu orang lain. Kita tidak harus membeli semua barang secara online, meskipun harganya lebih murah. Dengan membeli barang dari toko kecil begini, maka perekonomian akan bergerak. Minimal, mengurangi jumlah toko yang tutup. Sekecil apapun yang kita lakukan, jika dilakukan secara bersama-sama, semoga bisa memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia. 

14 comments

  1. Gerakan beli tetangga bagus juga, Bu. Sehingga perputaran ekonomi juga berjalan lancar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oiya betul Pak. Saya sering beli gula pasir, tepung, bumbu masak dapury yg kecil2 ke tetangga.

      Delete
  2. Betul kak. Tidak mungkin juga kita mendekam diri dirumah trus hanya karena sekarang banyak orang menggunakan digital.

    Dan ku juga sering miris sekali dengan toko² begitu, padahal yang murah di e commers juga tak beda dengan yang dijual di toko kecil.

    Ayo kita belanja ke toko kecil

    ReplyDelete
  3. Saya juga kalau beli sepatu lebih suka offline. Karena bisa dicoba dan bisa sesuaikan ukuran. Pernah beli online, ternyata nggak sesuai ukurannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, Kak. Baju dan sepatu kl saya ga pernah bisa beli online..

      Delete
  4. Dari sebelum pandemi, prinsip paksu kalau beli barang di pasar, di toko biasa. Kadang saya yang suka ngeyel... Duh maafkan. Kalau makanan sih nggak apa, karena barang kan butuh kenyamanan makeknya. Tapi mutasi ke daerah yang nggak ada mall jadi terbiasa malah belanja di toko kecil apalagi pas pandemi gini, aku jadi semakin empati sama pedagang kecil.

    ReplyDelete
  5. Iya, ditempat kami ada gerakan 'beli ke tetangga' atau sebelum cari di marketplace coba buat status di WA/facebook 'ada yang jual ini?' seketika puluhan reply akan bersarang di status kita. Inilah pandemi, semakin membuka rasa empati didalam diri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keren ya Kak, semangat.. Memang sih kadang di marketplace terutama yg official store dapat diskon lebih gede. Tapi kdg bertanya dalam hati, jangan2 diskon itu haknya reseller

      Delete
  6. Betul, kak
    Walau banyak produk seliweran secara online, kurang lengkap rasanya kalau ga nyobain sepatunya langsung dan bisa bantu perekonomian juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Kak Miaa, kayak sepatu dan baju kalau saya lebih suka dicoba lgs jugaa.. kayak kurang sreg aja

      Delete
  7. Iyes. Aku sekarang juga sering beli apa-apa di tetangga atau yg kenal. Efek PPKM ga pernah ke supermarket atau mall lagi 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes Kaak.. semangat, semoga gerakan kecil ini berdampak besar yaa Kaak. Saling berbagi..

      Delete