Ganti Judul dan ALt sendiri

Dunia Maya vs Dunia Nyata

    Era digitalisasi saat ini menjadi salah satu hal yang tidak dapat lagi dipungkiri. Sudah dapat kita lihat pergerakan teknologi gadget, laptop, kamera, dan sebagainya berkembang sangat pesat. Kecanggihan yang ada saat ini memberikan peluang dan tantangan bagi manusia. Peluangnya adalah kesempatan berkarir di dunia digital, sedangkan tantangannya adalah keamanan identitas seseorang.
    Suatu ketika kita membuka feed yang ada di instagram, dan sangat sedikit kita bisa melihat kejelekan seseorang. Terkadang, saya berfikir, kenapa orang-orang begitu terlihat sangat sempurna di dunia maya? Bahkan beberapa meme pun bertebaran yang membandingkan kondisi kehidupan seseorang di dunia maya dan kebalikannya di dunia nyata. 
    Ketika kita sudah mempublish diri di dunia maya, satu hal yang saya yakini adalah identitas kita telah tersebar. Bukan hanya identitas, data keluarga, foto, data-data yang kita publish pun ikut tersebar. Maka, menjadi penting bagi seseorang untuk memiliki kesadaran akan kehati-hatian mengupload data yang sifatnya rahasia di media sosial. Misalnya, data ibu kandung, tanggal lahir, alamat rumah, dll.
    Pertanyaan unik pun muncul, bagaimana dengan influencer yang begitu blak-blakan menyebarkan informasi di media sosial? Seluruh aktivitasnya terekam media, dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi? Jawabannya sih, kamu kan bukan artis atau influencer, maka sadar dirilah. Mungkin mereka mempunya tim belakang layar yang mem-backup data-data diri yang diposting. Sehingga sudah menyiapkan plan a plan b plan c sampai plan terburuk sekalipun.
    Lalu bagaimana cara kita menyikapi hal ini? Saya sendiri memiliki prinsip, jangan mengumbar semua hal di media sosial, keculi kita tahu siapa-siapa saja yang mengonsumsi data kita itu. Kalau kita memiliki facebook/instagram, maka kita bisa memastikan siapa teman kita itu, itupun juga harus diseleksi lagi secara ketat. Namun, jika kita ingin benar-benar mempublish, maka pilah dan pilihlah data yang benar-benar akan kita publish. Kita harus memiliki batasan. Misalnya hanya terkait tema tertentu. Itu menurut saya bisa menjadi salah satu bentuk kehati-hatian.
    Saya dulu pernah penasaran dengan beberapa influencer Korea yang tidak menampilkan wajahnya di youtube. Hal itu terkadang membuat saya penasaran, siapa sebetulnya sosok dibalik video ini. Kemudian saya berfikir, mungkin itu salah satu bentuk pengamanan datanya agar tidak disalahgunakan untuk hal-hal diluar kendalinya. 
    Oleh karena itu, menyikapi tantangan dunia maya yang terkadang bisa menjadi menakutkan ini, kita harus bijak dan memiliki awareness yang kuat. Salah satu langkah yang paling mudah adalah batasi pergaulan kita di dunia maya, di luar concern kita. Kurangi scrolling hal-hal random, kecuali kita benar-benar sedang mencari inspirasi. Karena, terlalu banyak membiarkan waktu kita tenggelam di dunia maya, akan berakibat buruk bagi kesehatan mental kita.   

4 comments

  1. Emang luar biasa yaa era informasi terbuka sekarang ini, luarbiasa sisi positif dan negatifnya

    Tinggal pinter2 menggunakan dan
    bikin filtrasi buat anak2 kita
    Kalo nggak ngeri kebablasan juga buat para bocil yg memang dari lahir sudah di era ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Kaaak. Kebebasan yg bener2 harus punya rem masing-masing ya Kak.

      Delete
  2. Apalagi setelah masa WFH tuh ya, ngaruh sekali sama mainset dan pola hidup kita, berasa dikasih asupan yang membuat tergantung sama dunia maya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa Kak. Kadang ngerasa kyk dunia lain gitu ngga sih

      Delete