Ganti Judul dan ALt sendiri

Menghidupkan Kembali Komitmen - Part 9

 Overthinking, Jangan!

Terkadang, kita terlalu berfikirkan berlebihan terhadap sesuatu hal yang kini tengah kita inginkan, atau sedang kita rasakan. Tugas kantor yang tak kunjung selesai, tesis atau skripsi yang masih menggantung, kecurigaan berlebih kepada pasangan, ataupun kapan berakhirnya masa pandemi covid-19 yang hanya Allah yang tau akan akan selesainya.

Coba kita bayangkan. Bangun tidur kita sudah memikirkan masalah tersebut. Siang hari sebelum makan siang, kepikiran lagi. Malam hari, kepikiran lagi, begitu seterusnya sampai harus terbawa sampai mimpi. Haha..Saya pernah sih begitu. 

Sebetulnya apa sih overthinking? Overthinking adalah memikirkan sesuatu yang terlalu berlebihan. Lalu sebetulnya apakah ini baik atau buruk?

Sisi Positif

Ada yang mengatakan bahwa overthinking ini baik apabila akan dilakukan dalam pengambilan keputusan. Lebih kepada sikap berhati-hati, menimbang dari banyak hal, sampai menemukan benang merah yang sekiranya paling bermanfaat.

Sisi Negatif

Overthinking juga memiliki dampak negatif. Bisa terhadap tubuh kita, hubungan dengan pasangan yang menjadi renggang, ataupun kesehatan mental kita. Jika kita memikirkan sesuatu secara terus menerus, mau tidak mau kita akan menghabikan banyak energi untuk hal tersebut. Stress. Perubahan nafsu makan. Atau kalau sampai terlalu lama, kita bisa jatuh sakit.

Lalu, apa tanda-tanda bahwa kita mulai overthinking?

1. Memikirkan sesuatu secara berlebihan terus menerus 

2.  Mengulang pertanyaan atau ungkapan dan mengatakannya kepada siapapun yang berinteraksi dengan kita.

3. Takut akan bertindak, kawatir apabila salah

Menurut saya, beberapa tips berikut dapat kita lakukan apabila kita sudah mulai terdeteksi overthinking:

1. Cobalah untuk menuliskan keresahan kita. Mungkin bisa di buku diary atau jurnal harian kita agar lebih privat Menuliskannya di media sosial menurut saya hanya akan menambah masalah baru. Disampping kita harus mempublishkan informasi yang belum tentu semua orang tahu, kita juga harus menjelaskan kepada orang-orang yang bertanya kepada kita. Ya, membuang energi lebih besar.

2. Phone a friend. Jika menulis belum manjur, bisa kita mulai komunikasikan dengan teman, pasangan, atau keluarga kita. Jika itu terkait deengan pekerjaan, bisa dengan menanyakannya kepada yang ahli atau atasan kita.

3. Yakini langkah kita yang paling baik, lalu putuskan. Melangkah saja tidak usah takut. Jika salah, kita tinggal memperbaikinya. Ya, semakin banyak mencoba, kita akan semakin tahu mana kekurangan kita. Jikapun kita gaga, akan banyak pelajaran yang bisa diambil.

4. Mengalihkan fikiran dan energi kepada aktivitas yang lain. Ini yang paling mudah. Jika dengan melihat suatu barang akan membuat kita semakin overthinking, kita bisa memindahkan barang tersebut untuk sementara, lalu beranjak ke tempat lain. Pergi keluar rumah misalnya. Jalan-jalan melihat alam sekitar. Membaca buku. atau apapun aktivitas menyenangkan lainnya yang bisa mengalihkan fikiran kita sehingga terbeas dari overthinking.

5. Berdoa dan beristikharah. Jika anda adalah seorang muslim, berdoa adalah jalan terakhir yang bisa kita ambil. Selain berdoa agar kita bisa diberikan kemantaban hati. Kita juga harus berdoa agar dihilangkan dari sikap overthinking. Selain itu, jika kita dihadapkan pada pilihan atau keraguan, kita pun bisa melakukan sholat istikharah. Tentu saja, sebelum itu kita harus membersihkan kita dari kecenderungan atas suatu hal.

Sekian. Semoga kita memulai kembali komitmen untuk menghindari overthinking ya. Ynag harus kita ingat, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Yang sedang-sedang saja. :)

 


Post a Comment