Di era sekarang ini, media sosial sungguh menyuguhkan informasi yang bermacam-macam. Tinggal klik apa yang kita ingin cari, lalu search engine akan memberikan referensi situs yang memanjakan kita Tinggal milih.
Ada beberapa orang yang bilang, masak itu tidak memerlukan keahlian khusus. Asalkan pegang kunci yaitu ukuran bumbu masing-masakan. Dan, telaten tentu saja. Menghafal segala macam masakan dengan takaran masing-masing apa bisa? Bisa dunk, kan ada bumbu instan, hihi.
Sebenarnya, masakan apa paling enak di dunia? Tidak ada ukuran pasti. Masakan paling enak adalah masakan yang bisa diterima oleh kebanyakan orang. Kalau seseorang mengklaim suatu masakan paling enak, sedangkan kebanyakan mengatakan tidak, justru menjadi pertanyaan menurut saya. Kenapa beberapa bisnis masakan tetap eksis, sementara yang lain gulung tikar? Menurut saya, salah satunya adalah karen mereka bisa menemukan racikan yang oas yang bisa diterima kebanyakan orang.
Kembali kepada keahlian memasak, menurut saya masing-masing orang memiliki waktu yang sama untuk belajar. Hanya saja, kesempatan dan kemauan yang berbeda-beda. Beberapa hal yang membuat orang tidak sukses membuat masakan padahal sudah mengikuti resep, yaitu:
1. Tidak mengikuti ukuran resep dengan pas
Saya sendiri termasuk orang yang suka meng-skrinsyut resep-resep yang bertebaran di medsos. Kalau ada waktu luang, saya coba. Tetapi, disini menjadi tantangan masing-masing orang untuk membuat ukuran bumbu sesuai resep. Pastikan bumbu telah pas. Jika skill memasak kita masih pemula, sebaiknya jangan berimprovisasi ria dulu. Bisa dipastikan gagal:(
2. Tidak memilih bahan yang pas dan baik
Pada waktu awal saya membuat kue, ini termasuk kesalahan yang sering saya lakukan. Karena terpaku dengan kelengkapan bahanz akhirnya saya mengabaikan bahan yang berkualitas, yang penting ada. Alhasil, kue isi coklat yang saya buat itu rasanya ngalor ngidul. Sudah keras, ditambah isiannya kurang enak lagi. Mungkin, memilih bahan yang baik dan berkualitas sebaiknya perlu kita perhatikan. Setidaknya kalau gagal, masih bisa dan enk untuk dimakan.
3. Alat-alat tidak lengkap
Meskipun tidak bisa dipungkiri tidak semua orang memiliki kelengkapan alat layaknya pemilik catering. Sayapun demikian. Hanya pula alatalat rumahan saja. Tetapi, untuk alat-alat yang esensial sebaiknya memang dipunya. Atau setidaknya kita memiliki alat alternatif. Misalnya, karena ketiadaan oven gas/listrik, kita bisa memakai oven tangkrik, atau magic.com untuk memanggang kue.
Sepertinya tiga hal itu sebaiknya kita perhatikan ketika akan belajar memasak. Kemudian, berikutnya yang tidak kalah penting adalah kita mengetahui karakter orang yang akan menyantap masakan kita. Apakah dia suka manis atau tidak, suk pedas atau tidak, vegan atau tidak? Karena masing-masing orang akan memiliki preferensi rasa yang berbeda-beda pula. Jika kita memiliki teman, atau keluarga yang bisa membantu meningkatkan skill kita dalam memasak, akan lebih baik lagi. Setidaknya ada yang akan mengarahkan kemampuan kita. Atau jika kita memiliki dana lebih, mencari guru masak melalui kursus online bisa menjadi salah satu pilihan.
Aku banget ni. Screenshot resep dulu, bikin-bikin kemudian, haha.
ReplyDeleteKayaknya kalau masalahku di nomer 1. Ga mengikuti takaran dgn benar 😅
Iyaa Kak, sama. Kalau weekend aku suka cek lg skrinsyutan di hape. Semangat mencobaa Kaak
ReplyDelete