06112013.07.58
Beberapa detik lagi, di
belahan bumi lain, sedang dan akan melaksanakan ujian yang mereka impikan
selama berbulan-bulan. Satu jalan yang juga saya impikan dan telah saya
persiapka selama berbulan-bulan. Mungkin di antara mereka ada yang
bertanya-tanya. Dan mungkin di antara mereka ada yang tengah mendoakan dirinya
sendiri, di tengah kekhusyukan mereka, agar mereka dapat lulus. Entah dengan
demikian membuat mereka menjadi lebih dekat dengan impian mereka yang lebih
tinggi, atau lebih dekat dengan suami, atau membuka jalan untuk pendiidikan
yang lebih tinggi. Lagi-lagi, sesuai dengan mimpi mereka.
Kali ini, saya akan
menahan setiap kata kekecewaan yang muncul dalam diri ini. Sedih, tidak senang,
dan kecewa sebagaimana yang telah saya alami untuk yang kesekian kali, rasanya
terlalu remeh untuk
dipersoalkan. Saya tidak merasa kalah dan gagal, karena
saya belum bertanding. Saya merasa telah menang karena berhasil mengendalikan
diri saya untuk tidak berbuat yang seharusnya, tidak diperbuat. Yang membuat
diri kita kelewat batas, melupakan jati diri dan almamater, yang secara sadar
ataupun tidak, membuat diri kita menjadi lupa bahwa kita juga telah melukai
orang lain.
Mendekati pukul 08.05,
saya di sini, dalam kata yang tak terucap, dalam hening yang tak terjangkau,
mendoakan kalian, temanteman yang hebat, yang tengah berjuang melawan diri
sendiri, agar impian kalian dapat terkabul.
Post a Comment